Kefanaan dalam Hidupku

PUISI, SABDATA.IDSenyuman hanya tercipta sejenak,
Tawa lepas tidak pernah ada,
Benar-benar terbalut dalam kabut tebal kegelapan.
Kemana arahku lagi,
Yang ku lihat hanyalah kabut,
Dimana titik terang nya?
Mataku tidak pernah berbinar,
Hanya Sayu, berkaca-kaca.
Jantungku berdebar kencang, nafasku sesak, tanganku gemetar,
Apakah aku telah tiba di penghujung hidupku?
Namun, sudah sangat lama ku merasakan ini
Tak kunjung malaikat menjemputku.
Yang ku harapkan bukan itu,
Masih ingin ku menari-nari di bumi mu Tuhan, Dengan tawa lepas dan senyuman yang murni.
Namun aku terus merasakan ke hampaan,
Aku tidak mengerti diriku sendiri.
Ku harap, kesedihan ini hanyalah fana.

Baca juga: Puisi, "Masih Mencari Arah" Oleh: Salsabila 



Penulis: Salsabila 

Posting Komentar

0 Komentar